Tugas Makalah Kelompok Kasim
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keinginan para ilmuwan untuk dapat lebih memahami benda-benda langit mendorong mereka berupaya membuat alat yang dapat membantu mengamati benda-benda langit lebih jelas. Setelah ditemukan teleskop, para ilmuwan mampu menjelaskan lebih detail tentang benda-benda langit, misalnya bulan dan planet.
Pengamatan benda-benda langit dari bumi belum memuaskan keinginan para ilmuwan. Para ilmuwan ingn mengamati benda-benda langit itu dari tempat yang lebih dekat lagi. Mereka tetap berusaha dan ingin menyelidiki serta menjelajahi ruang angkasa untuk keperluan penelitian dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Kemajuan teknologi telah menghasilkan peralatan yang dapat diluncurkan ke angkasa luar untuk mendekati benda-benda langit. Pada awalnya diluncurkan pesawat tanpa berawak, kemudian peralatan itu dilengkapi dengan penumpang seperti hewan. Setelah terbukti keselamatan hewan terjamin, baru diberi awak manusia atau yang disebut Astronot oleh orang Amerika Serikat sedangkan Rusia menyebutnya Kosmonot dan di China disebut Taikonot.
1.2 Tujuan
Tujuan dengan adanya pembuatan Makalah ini lebih kurang dapat memberikan pengetahuan tentang penerbangan angkasa luar yang dipelopori oleh Rusia berlanjut dengan penerbangan ke luar angkasa yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan juga dapat:
a. Mengetahui tentang Prinsip-prinsip penerbangan roket dan pesawat antariksa
b. Mendapatkan informasi mengenai berbagai pesawat antariksa, baik yang mengedari bumi maupun yang menuju planet lain
c. Mengetahui Astronot-astronot/Kosmonot-kosmonot yang pernah menjelajah ke angkasa luar.
d. Mengetahui tempat-tempat yang pernah dijelajahi oleh pesawat ruang angkasa yang ditumpangi oleh para Astronot/Kosmonot.
e. Menegetahui negara-negara yang pernah mengirimkan astronot/kosmonot/taikonot ke luar angkasa.
f. Mengenal tujuan dan manfaat penerbangan antariksa yang pada dasarnya mencakup keperluan komunikasi, penelitian sumber daya alam, cuaca, lingkungan, dan menguak rahasia benda-benda langit.
BAB II
PERJALANAN KE LUAR ANGKASA
2.1 Roket
Roket ialah proyektil yang yang digerakkan dengan reaksi motor dan dapat bekerja di luar atmosfer. Sebagai bahan penggerak biasanya digunakkan bahan bakar kimia, serta oksigen yang gunanya membantu dalam pembakaran bahan bakarnya. Seperti halnya jet, roket itu juga digerakkan dengan reaksi motor. Namun roket tidak dapat disamakan dengan jet, karena jet menggunakkan oksigen untuk pembakaran bahan bakarnya, dan diterbangkan hanya dalam atmosfer saja. Reaksi motor suatu roket tersebut didasarkan pada Hukum Newton ketiga, yang dikenal dengan nama Hukum Gravitasi Newton.
Menurut Newton, setiap benda dalam alam semesta bersifat saling menarik, sedangkan gaya tarik-menarik itu sebanding lurus dengan massa benda yang bertarikkan, dan sebanding terbalik dengan pangkat dua jarak antara benda-benda tersebut. Konstanta perbandingannya (konstanta gravitasi) ialah gaya tarikan sebuah benda bermassa satu gram terhadap benda lain dengan massa yang sama pada jarak satu sentimeter dari benda tersebut. Menurut pengukuran, besar konstanta itu ialah : 6.670 x 10-8 ± 0.005 dyne cm2/gm2.
Gaya tarik-menarik antara bumi atau benda-benda di sekitaranya disebut gaya gravitasi. Di bumi, gaya gravitasi ini dikenal sebagai bobot suatu benda. Oleh karena bumi berputar, maka bobot suatu benda menjadi sedikit menyimpang dari arah titik pusat bumi. Selain daripada itu, karena bentuk bumi agak pipih, maka bobot suatu benda berubah-ubah dari garis khatulistiwa ke arah kutub. Di khatulistiwa bobot satu gram massa ialah 977.99 dyne, sedangkan di kutub bobotnya ialah 983 dyne. Gas yang berkembang dikeluarkan melalui pipa-pipanya melalui reaksi terhadapnya itu dapat menyebabkan terjadinya gerakan roket yang menentang gravitasi bumi.
Roket pertama kali diketemukan di tiongkok. Dalam Perang Dunia II Jerman membuat Roket V2 dengan menggunakkan bahan baker cair. Dewasa ini roket dibuat bertingkat dan dipergunakkan untuk melontarkan satelit-satelit ke ruang angkasa atau juga dapat dipergunakkan dalam perang atom.
2.2 Satelit
Dalam astronomi atau ilmu falak, yang dinamakan satelit ialah benda langit kecil yang secara alamiah berputar sekeliling benda langit yang lebih besar (Planet-planet atau bintang) dan kedudukannya tertahan olah daya tarik benda yang lebih besar itu. Satelit itu berwarna kelam dan hanya dapat memantulkan cahaya. Semua planet mempunyai satu atau lebih satelit, kecuali Mercurius, venus dan Pluto. Sebahagian satelit-satelit itu bergerak dari timur ke barat. Satu-satunya satelit yang terbesar ialah bulan. Sedangkan bumi ialah satelit matahari.
Sebelum tejadi peluncuran satelit-buatan oleh Uni Soviet Yang dinamakan Sputnik, pada bulan oktober 1957 maka perkataan satelit itu kebanyakan dipergunakan untuk planet-planet berikut bulannya. Kendati kemudian sebuah kapal ruang angkasa buatan manusia yang berputar sekeliling bumi.
2.3 Satelit-Satelit dan Kendaraan Ruang Angkasa.
Satelit buatan ialah benda buatan manusia yang diluncurkan keluar angkasa dengan maksud berbagai tujuan seperti riset ilmiah, pengiriman data cuaca dan siaran televisi dan radio.namun juga satelit digunakan untuk pengukuran radiasi ultraviolet, sinar-X, sinar kosmik dan sebagainya. Satelit yang membawa manusia dinamakan kendaran luar angkasa yang dapat mambawa imformasi kepada para ilmuan tentang bagaimana reaksi tubuh manusia dalam sebuah kapal ruang angkasa.dengan diluncurkannya kapal ruang angkasa itu, maka tabir rahasia yang tertutup itu menjadi terbuka.
Sebuah satelit diorbitkan dengan menggunakan roket yang dinamakan pesawat peluncur yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat membawa satelit itu ketempat tujuannya. Sesuai dengan hukum Newton yang pertama, maka satelit itu akan mengelilingi bumi dalam waktu yang tak terhinggabila kecepatan itu berkurang dari 8 km/detik , maka satelit itu akan turun pula, kemudian akan masuk kedalam atsmofir dan terbakar diudarasebagai akibat dengan pergesekan dengan udara.Kecepatan satelit itu dapat diperlambat hingga kurang dari kecepatan pengorbitannyayaitu dengan menembakan satu atau lebih roket retro yang terpasang padanya.Roket retro adalah roket yang apabila ditambakan akan mendorong satelit itu kebelakang sehingga kecepatannya berkurang.Dengan dikuranginya kecepatan satelit itu hingga berada dibawah kecepatan pengorbitannya, maka kemungkinan gaya berat untuk menarik satelit itu kembali ke bumi dan tidak akan terbakar, sebab dilindungi oleh perisai anti panas terhadap panas pergesekan atsmorfir.
Satelit-satelit yang membawa manusia harus lebih besar dari pada yang sudah biasa diorbitkan kerena memerlukan perlengkapan yang kompleks untuk menghidupi manusia yang berada di dalamnya, seperti oksigen, makanan, dan air. Pengemudinya harus terlindungi dari kemungkinan bahaya penyinaran, meteor-meteor, dan suhu yang sangat tinggi. Pengaruh yang disebabkan oleh ketiadaan bobot serta kesunyian harus juga diperhatikan.
Satelit raksasa maupun satelit ruang angkasa yang diorbitkan Amerika maupun Uni Sovet kini mengorbit mengelilingi bumi dalam waktu yang sangat panjang.Satelit ruang angkasa Uni Sovet yaitu Salyut-6, memasuki orbitnya pada tanggal 29 september 1977 dan sampai selarang masih mengelilingi bumi.salyut-6 semula mengangkut 3 orang awak dan selama mengorbit sampai bulan maret 1981 telah dikunjungi 8 orang astronot.Pada tanggal 12 Maret 1981 Amerika Serikat telah berhasil meluncurkan kendaraan ruang angkasa pertama yang diberi nama Columbia.Penerbangan ini membuka lembaran baru di bidang penerbangan ruang angkasa.
Pesawat Columbia ini besarnya kira-kira sama dengan pesawat DC-9 dan dibangun sedemikian rupa sehingga dapat mengangkasa secara vertical seperti sebuah roket, mengorbit seperti satelit dan mendarat seperti pesawat laying (glider).
Panjang ruangan tempat penyimpanan adalah 18 meter, dilengkapi denganempat buah pintu dan mampu menampung 30 ton peralatan.
Pesawat itu sendiri terdiri dari badan pesawat, dengan sayap berbentuk delta, seperti halnya dengan pesawat terbang supersonik, ditambah dua buah tempat tempat penampung bahan bakar berbentuk silinder dan dua buah roket penggerak.Berat keseluruhanya adalah 756 ton. Kedua roket penggerak yang dipasang disamping pesawat akan jatuh ke bumi dengan bantuan payung, yaitu 12 detik setelah peluncuran, yang kemudian dapat dipergunakan lagi. Sedangkan tangki bahan bakar yang bisa memuat 700 ton hydrogen dan oksigen cair yang berfungsi untuk menggerakan motor utama. Saat paling kritis dalam fase peluncuran itu 40 sampai 60 detik pertama ketika keseluruhan bangunan Columbia ini dihadapkan pada puncak tekanan yang dihasilkan oleh tenaga roket yang menghasilkan daya sembur tinggi.
Saat kritis lainnya yang harus dihadapi ialah pada saat Columbia kembali memasuki atsmorfir bumi.Badan pesawat itu dilapisi 32.000 keping kaca silicon mati hangus. Kendaraan ruang angkasa Columbia yang diluncurkan pada hari Minggu tanggal 12 April 1981 dari pusat Amerika Serikat jam 07.00 waktu Amerika Timur itu telah mendarat kembali di bumi dengan selamat pada hari selasa tanggal 14 April 1981 pukul 18:28 GMT atau rabu tanggal 15 April 1981 pukul 01:28 WIB di gurun pasir Mohave, Californa (danau kering Rogers), setelah kurang lebih 5404 jam melakukan penerbangan di ruang angkasa. Dengan demikian kini terbukalah era baru ruang angkasa.
2.4 Tahap Awal Penerbangan ke Luar Angkasa
Pada awalnya diluncurkan pesawat tanpa berawak, kemudian peralatan itu dilengkapi dengan penumpang seperti hewan. Setelah terbukti keselmatan hewan terjamin, beru diberi awak manusia. Pada awalnya, pesawat itu beredar mengorbit bumi, kemudian lebih jauh lagi, yaitu ke bulan sebagai benda langit terdekat, dan pada akhirnya dapat mencapai planet-planet lain yang jaraknya sangat jauh dari planet bumi ini. Untuk meluncurkan satelit buatan dibutuhkan alat pendorong atau roket yang sangat kuat agar satelit buatan itu dapat terlepas dari pengaruh gaya gravitasi bumi.
Di bawah ini ditentukan beberapa peristiwa penting dalam sejarah penjelajahan ruang angkasa.
Sputnik I, adalah satelit pertama buatan manusia, diluncurkan oleh Rusia pada tanggal 4 oktober 1957. massa setelit ini 550 kg beredar pada orbitnya mengelilingi bumi selama tiga bulan.
Sputnik II, adalah satelit kedua buatan Rusia yang mengorbit bumi. Sputnik ini mempunyai arti penting karena merupakan satelit berawak pertama menjelajahi ruang angkasa dengan menyertakan seekor anjing bernama Laika. Satelit ini diluncurkan tanggal 3 November 1957, bermassa 560 kg. dalam penjelajahannya di ruang angkasa, Laika mati karena kehabisan oksigen. Pada akhirnya Sputnik II itu gagal dan habis terbakar dalam atmosfer bersama-sama dengan awaknya.
Explorer I, adalah satekit buatan Amerika yang pertama. Berbeda dengan Sputnik yang bentuknya seperti bulan. Explorer berbentuk silinder dan massanya hanya 60kg. jarak jelajah satelit ini mencapai ketinggian antara 359 km sampai dengan 2157 km di atas permukaan bumi. Explorer I diluncurkan pada tanggal 31 Januari 1958 dan tetap beredar pada orbitnya selama beberapa tahun.
Sputnik V, membawa penumpang dua ekor anjing bernama Strella dan Belka serta beberapa jenis tumbuhan. Sputnik V adalah satelit yang dapat kembali ke bumi dengan selamat bersama penumpangnya setelah beredar di ruang angkasa selama sehari. Satelit ini beredar di ruang angkasa pada ketinggian antara 288 km sampai 322 km di atas permukaan bumi. Satelit ini diluncurkan pada tanggal 19 Agustus 1960 yang mempunyai masa sekitar 4,5 ton.
Vostok I, adalah satelit pertama berawak manusia, diluncurkan pada tanggal 12 April 1961. kosmonot pertama Rusia yaitu Mayor Yuri Gagarin, berada pada ketinggian maksimum 300,4 km dari permukaan bumi selama 108 menit. Vostok I mendarat kembali ke bumi dengan selamat.
Proyek Mercury, adalah penerbanagan angkasa luar Amerika Serikat yang meluncurkan astronot pertamanya ke ruang angkasa, yaitu Alan B. Shepard. Astronot Amerika pertama ini mengangkasa selama 15 menit pada ketinggian maksimum 184 km dari permukaan bumi. Penerbangan ini kembali ke bumi dan mendarat di Laut Atlantik dengan selamat. Proyek Mercury yang berawak dua orang. Berikutnya adalah proyek Apollo yang berawak tiga orang,proyek ini akhirnya berhasil mendaratkan manusia ke bulan.
2.5 Penerbangan ke Bulan
Penerbangan ke bulan tahap pertama oleh Rusia
Pada tanggal 2 Januari 1959 Rusia meluncurkan pesawat pertama menuju bulan, yang diberi nama Lunik I. Dalam bahasa Rusia, Luna berarti bulan. Peralatan mekanik yang dibawa Lunik I dapat mengirimkan berbagai laporan mengenai benda-benda langit kecil yang berpapasan dengannya dan laporan itu dipantau di bumi. Karena jaraknya kurang dekat ke bulan, gravitasi bulan kurang berpengaruh terhadap satelit ini sehingga akhirnya Lunik I berubah menjadi satelit buatan yang mengorbit matahari.
Penerbangan berikutnya adalah Lunik II yang diluncurkan pada tanggal 14 Oktober 1959, dapat beredar mengelilingi bulan sekali putaran. Pada saat satelit ini berada di bagian belakang bulan, ia dapat melakukan pemotretan dan segera mengirimkan gambar-gambar bagian belakang bulan ke bumi. Tetapi dalam perjalanannya kembali ke bumi, satelit ini habis terbakar pada saat memasuki atmosfer bumi.
Perjalanan perintis Amerika ke bulan
Pada tanggal 3 Maret 1959 diluncurkan pesawat Amarika serikat pertama menuju bulan, di beri nama Pioneer IV. Pesawat mengalami nasib yang sama seperti Lunik I, yaiut setelah melewati bulan, masuk ke ruang angkasa dan selanjutnya mengorbit matahari. Oleh karena itu sebelum melakukan penerbangan selanjutnya ke bulan dilakukan percobaan-percobaan sebagai berikut.
a) Mengubah arah satelit, dengan pesawat Gemini III
b) Bergabung dan melepaskan diri dengan satelit lain, dengan pesawat Gemini VIII, IX, dan X.
c) Awak pesawat keluar dari satelit dan melayang diruang angkasa dengan pesawat Gemini IV
d) Usaha melakukan perbaikan pesawat di ruang angkasa, dengan pesawat Gemini XII.
Setelah berhasil dengan percobaan-percobaan tersebut kemudian dilanjutkan dengan penerbangan ke bulan. Pada tanggal 11 oktober 1968, Amerika Serikat meluncurkan pesawat berawak menuju e bulan, yang diberi nama Apolo VII. Dengan astronot Shirra, Eisek, dan Cuningham, Apollo VII berhasil mengelilingi bulan dan kembali ke bumi dengan selamat.
Pendaratan di bulan
(1) Pesawat Rusia
Pada bulan Februari 1966, pesawat Rusia tak berawak yang pertama kali berhasil mendarat dengan baik di bulan adalah Lunik IX. Penerbangan berikutnya pesawat ruang angkasa buatan Rusia membawa sebuah robot yang diberi nama Lunokhod. Lunokhod I didaratkan pada tanggal 17 November 1970, kendaraan beroda delapan tanpa manusia ini dapat berjalan di permukaan bulan dengan menggunakan tenaga listrik dari energi surya. Robot ini dapat dikendalikan dari bumi. Melalui monitor, tampak daerah yang akan dilalui Lunokhod dengan kamera yang dipasang di depan kendaraan itu. Sampai kini program pendaratan satelit Rusia di bulan tidak ada kelanjutannya.
(2) pesawat Amerika Serikat
Pada tanggal 16 Juli 1969, pesawat Amerika Serikat dengan penerbangan Apollo XI meluncur menuju bulan. Pesawat dengan tiga awak, yaitu Michael Collins sebagai komandan, Neil Armstrong, dan Edwin Aldrin ini diluncurkan dari Cape Canaveral atau Cape Kennedy dengan menggunakan roket Saturnus bertingkat tiga. Pada tanggal 21 Juli 1969 pukul 09.56 WIB tercatat sebagai detik pertama manusia bumi menginjakkan kaki di bulan. Pendarat pertama ialah astronot Neil Armstrong kemudian disusul oleh pendarat kedua Edwin Aldrin. Sementara itu pesawat Command Module dengan pilotnya Michael Collins tetap mengorbit bulan. Keberhasilan pendaratan Apollo XI ini diikiti dengan misi pendaratan Apollo XII dan Apollo XII. Namun Apollo XII mengalami nasib yang sial, menjelang saat pendaratan pesawat ini mengalami gangguan pada pembangkit tenaga listriknya, sehinnga pendaratan di bulan dibatalkan dan pesawat egera kembali ke bumi. Apollo XIII dapat mendarat dengan selamat di Lautan Pasifik.
Pendaratan pesawat-pesawat Apollo berikutnya berhasil dengan baik, bahkan dilanjutkan dengan pendaratan kendaraan bulan beroa empat yang dapat dikemudikan oleh astronot untuk menjelajahi bagian bulan di sekitar tempat pendaratan. Oleh Amerika Serikat, kendaraan bulan itu diberi nama Lunar Rover. Dengan kendaraan bulan ini, jangkauan para astronot menjadi lebih jauh dan dapat mengambil contoh-contoh batuan bulan yang lebih banyak. Pada akhir tahun 1972 dengan kembalinya Apollo XVII berakhirlah penjelajahan ke bulan oleh Amerika Serikat.
2.6 Perjalanan ke Planet Lain
Penerbangan ke Venus
Penerbangan ke Venus diawali oleh pesawat Rusia dengan nama venera. Pada umumnyapenelitian di Venus dilakukan dari jarak jauh karena atmosfer Venus sangat ganas dan suhunya sangat tinggi. Pada awalnya pesawat yang mendarat di permukaan Venus hanya bertahan selama 95 menit dan VeneraXII bertahan selama 110 menit di permukaan Venus. Pesawat Amerika Serikat, Mariner Xdalam perjalanannya berulang kali melewati Venus dan Merkurius. Mariner X lebih banyak memperoleh gambar-gambar permukaan Merkurius karena cuaca Merkurius yang cerah.
Penerbangan ke Mars
Penerbangan ke Mars diawali oleh pesawat Amerika Serikat dengan nama Mariner. Kemudian dilanjutkan oleh pesawat Rusia, yaitu Mars. Amerika Serikat kembali melakukan penerbangannya ke Mars dengan pesawat Viking. Pesawat ruang angkasa yang digunakan untuk penelitian terhadap Mars, pada awalny hanya melewati sasaran tertentu untuk mengambil foto dan mengamati atmosfer dan permukaan planet itu.
Mariner XI berhasil mengorbit Mars setelah menempuh perjalanan selama 5 bulan dari bumi. Pesawat tanpa awak ini dapat mengirim foto-foto permukaan Mars ke ruang control di bumi. Dari hasil pengamatan foto-foto itu diperkirakan es yang menutupi kutub Mars itu terbentuk dari CO2 yang beku atau es kering. Pada penerbangan dengan menggunakan pesawat Viking, diperoleh data yang lebih lengkap. Di antaranya ditemukan gunung berapi raksasa dan lembah yang panjangnya 5000 km. Selain itu Viking II juga meneliti gempa di Mars.
Penerbangan ke planet jauh
Pesawat ruang angkasa Amerika Serikat sperti Pioneer X dan XI serta voyager I dan II telah dapat mengunjungi planet-planet yang lebih jauh. Pada tahun 1973 dan 1974, setelah melewati planet Mars pesawat Pioneer dan Voyager meneruskan perjalananya menghampiri planet Jupiter.
Dalam program NASA (National Aeronautics and Space Administration) atau badan penerbangan antariksa Amerika Serikat, Voyager I dan II diluncurkan untuk menjelajahi tata surya, melalui semua planet. Pada tahun 1979 Voyager melewati planet Jupiter, pada tahun 1980 dan pada tahun 1981 melewati Saturnus, serta pada tahun 1986 mampu melewati Uranus.
2.7 Laboratorium Angkasa Luar
Pesawat ruang angkasa yang diorbitkan, di samping ditujukan ke sasaran benda langit tertentu,ada juga yang dirancang untuk mengorbit bumi pada ketinggian tertentu. Pesawat ini dinamankan skylab (sky laboratory atau laboratorium angkasa luar), karena dilengkapi dengan bermacam-macam alat penelitian seperti layaknya laboratorium.
Pada bula Mei 1973, Amerika Serikat meluncurkan skylab I tanpa astronot. Kemudian skylab itu dikunjungi oleh 3 astronot dan tinggal selama 28 hari didalamnya. Skylab III dihuni selama 59 hari dan skylab IV (1973-1974) dihuni selama 84 hari. Generasi pertama skylab Rusia bernama Salyut. Pada tahun 1988 seorang kosmonot Rusia baru pulang setelah tinggal didalam skylab ldari setahun. Di dalam skylab mereka melakukan beberapa penelitian, diantaranya meneliti ketahanan manusia tinggal dalam situasi tanpa bobot. Pada masa mendatang, sebuah skylab dapat berkembang menjadi stasiun angkasa luar.
Satelit aplikasi
(1) Satelit cuaca
Pada tahun 1960 diluncurkan satelit cuaca yan pertama bernama Tiros. Satelit ini megorbit melalui kedua kutub bumi dengan periode 30 menit. Karena orbitnya selalu bergeser kearah timur, maka seluruh permukaan bumi seakan-akan dijelajahi oleh satelit ini. Semua fenomena tentang cuaca difoto lalu dikirim ke stasiun penerima di bumi. Foto-foto hasil pantauan satelit cuaca itu kemudian dianalisis dan diinterprestasikan di stasiun metereologi. Kemudian para analis dapat meramalkan cuaca yang akan terjadi disuatu daerah.
Satelit cuaca lainnya ialah satelit Nimbus, Itos, Himawari, Goes, Noaa dan Meteosat. Kekhususan dari satelit Itos ialah orbitnya sinkron dengan rotasi bumi sehingga disebut sebagai synchronous meteorological satellite. Tujuannya untuk memantau cuaca pada daerah tertentu dengan perpedoman kepada hasil pangamatan satelit cuaca, kegiatan penerbangan, pelayaran, dan pertanian dapat menjadi lebih aman dan efesien.
(2) Satelit komunikasi
Fungsi satelit komunikasi adalah untuk memberikan pelayanan radio, televisi, dan telekomunikasi ke tempat-tempat di bumi. Pengguna satelit untuk komunikasi di Negara kita sangat tepat karena Negara kita berbentuk kepulauan dengan pulau-pulau yang terpencar dan memiliki daerah pedalaman yang terisolasi. Satelit komunikasi kita bernama Satelit Palapa yang dapat mengorbit bumi secara sinkron sehingga posisinya tetap terhadap suatu daerah di bumi. Satelit Palapa ditempatkan pada ketinggian 36 000 km di atas khatulistiwa pada lokasi 133o BT. Satelit ini dikendalikan oleh antenna di stasiun bumi yang berlokasi di Cibinong. Siaran televisi dari Jakarta dipancarkan melalui stasiun bumi ke satelit Palapa, kemudian dari satelit siaran itu dipancarkan kembali ke stasiun bumi yang tersebar diseluruh wilayah tanah air. Selain untuk siaran televisi satelit Palapa juga dimanpaatkan untuk saluran telepon.
Sejak tahun 1976 lalu hingga kini Indonesia telah meluncurkan 3 generasi satelit yaitu generasi A (dua seri, Palapa A-1 dan Palapa A-2), dan generasi B (lima seri, Palapa B-1, Palapa B-2, Palapa B-2P, Palapa B-2R, dan Palapa B-4). Pada Februari 1996 telah dilucurkan satelit Palapa generasi C, yaitu C-1, yang akan disusul oleh Palapa seri C yang lain.
Satu transponder setara dengan 800 saluran telepon atau 1 saluran TV berwarna. Transponder Palapa juga disewa oleh Brunei, Singapura, Malaysia, dan Thailand.
(3) Satelit sumber daya alam
Satelit Sumber Daya Alam digunakan untuk mengumpulkan data tentang sumber daya alam yang terkandung pada permukaan maupun di dalam perut bumi. Pengamatannya melalui penginderaan jauh (remote sensing). Generasi pertama satelit semacam ini bernama ERTS (EarthResources Technology Satelit) milik Amerika Serikat. Generasi keempat dari satelit itu bernama Landsat, satelit ini mengorbit bumi mkelalui dua kutubnya pada ketinggian antara 880 km sampai 940 km. Landsat dapat menghasilkan peta-peta yang memberikan informasi tentang lokasi kekayaan mineral, sifat lahan, letusan gunung berapi, dan dapat juga mengamati hama tanaman yang melanda daerah pertanian.
Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) di Indonesia telah menjadi pelanggan landsat dan selalu mendapat data hasil penginderaan satelit itu. Informasi dari satelit itu diterima melalui stasiun bumi milik LAPAN. Satelit sejenis yang telah beroperasi sampai saat ini adalah SPOT (Systeme pour I Observation de la Terre) milik Prancis dan MOS (Marine Observation Satelite) milik jepang.
2.8 Kerja Sama Internasional Di Ruang Angkasa
Pada tahun 1972 Amerika Serikat dan Uni Soviet telah menyetujui untuk memulai rencana usaha-usaha bersama bagi penyelidikan ruang angkasa. Setelah tiga tahun pertemuan, perencanaan, rangkaian-rangkaian latihan, dan modifikasi peralatan, usaha bersama pertama ruang angkasa dilaksanakan Juli 1975. Pesawat ruang angkasa Amerika Serikat Apollo, diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, telah bergabung pada pesawat ruang angkasa Uni Soviet Soyuz yang diluncurkan dari Kezakhstan, di Rusia. Kedua pesawat itu tetap masih berhubungan selama dua hari. Masing-masing awak saling mengunjungi masing-masing pesawat dan bekerja sama pada berbagai eksperimen.
2.9 Masa Depan Di Ruang Angkasa
Dengan keberhasilan penerbangan pesawat ulang-alik ruang angkasa Amerika Serikat pada bulan April 1981, program ruang angkasa Amerika Serikat telah memulai era baru dlam teknologi ruang angkasa. Pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan kembali, seperti pesawat ulang-alik, akan meluncur dan memperbaiki satelit-satelit, melaksanakan program riset, dan membawa manusia dan alat-alat ke dan dari stasiun ruang angkasa di orbit untuk bermacam tujuan.
Perjalanan ke bulan, pesawat ulang-alik dan stasiun orbit ruang angkasa hanya akan merupakan tahap permulaan untuk kemudian masuk pada eksplorasi ruang angkasa bermanusia yang lebih luas.
Astronot
.
Seorang astronot di luar angkasa.
Astronot adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada seorang antariksawan. Istilah ini juga kadang digunakan untuk merujuk secara spesifik kepada antariksawan yang berasal dari Amerika Serikat atau negara sahabat, berbeda dengan seorang kosmonot yang berasal dari Uni Soviet/Rusia atau negara sahabat.
Semenjak tahun 2003 dikenal pula istilah taikonot (meski bukan istilah resmi pemerintah RRC), antariksawan dari China. Taikonot pertama adalah Yang Liwei. Lebih dari 32 negara sudah pernah mengirimkan astronotnya ke luar angkasa.
//
Pencapaian penting astronot
Astronot internasional
Hingga akhir 1970-an hanya orang-orang Amerika dan Soviet yang merupakan astronot aktif. Pada 1976 pihak Soviet memulai program Intercosmos dengan sebuah kelompok yang terdiri dari 6 kosmonot dari negara-negara sosialis lainnya, diikuti kelompok kedua yang berlatih pada 1978. Pada sekitar waktu yang hampir sama pada 1978 Badan Luar Angkasa Eropa memilih 4 astronot untuk berlatih untuk misi Spacelab pertama mereka di pesawat Ulang Alik NASA. Pada 1980 Perancis memulai pemilihan astronot mereka (mereka dipanggil "spasionot"), diikuti oleh Jerman pada 1982, Kanada pada 1983, Jepang pada 1985 dan Italia pada 1988.
Latihan astronot
Astronot-astronot pertama, baik di AS maupun Uni Soviet, biasanya merupakan pilot pesawat tempur - umumnya pilot-pilot penguji - dengan latar belakang militer. Astronot militer biasanya menerima tanda kualifikasi khusus, dikenal di AS dengan nama Astronaut Badge setelah menyelesaikan latihan dan mengikuti penerbangan ke luar angkasa.
Kematian astronot
Hingga kini, delapan belas astronot telah tewas dalam misi perjalanannya, dan setidaknya sepuluh astronot telah meninggal dalam kecelakaan latihan di darat.
Istilah manusia yang dikirim ke luar angkasa berbeda-beda menurut negara. Uni Soviet menamakan orangnya yang dikirim ke luar angkasa dengan "kosmonot". Istilah ini diikuti oleh negara-negara yang pernah bernaung di bawah pengaruh Uni Soviet. Amerika Serikat dan sekutunya menggunakan istilah "astronot". Beberapa negara lain mungkin menggunakan istilah yang berbeda juga.
Neil Armstrong
Neil Alden Armstrong (lahir pada 1930 di Ohio, Amerika Serikat) adalah astronot AS, dan orang pertama yang menjejakkan kaki di Bulan. Pada 20 Juli 1969, Neil Armstrong dan Buzz Aldrin mendarat di Bulan dengan kendaraan udara kecil, yang telah dikirim ke bulan dengan rokSally K. Ride
Sally Kristen Ride (1951–) ialah astrofisikawati dan astronot Amerika Serikat, lahir di Encino, California. Dengan Ph.D. dalam fisika dari Universitas Stanford, ia bergabung dengan NASA pada 1978, di mana ia menjadi astronot (1979–87) dan membantu rancangan lengan robot untuk kendaraan luar angkasa. Pada 1983 ia menjadi wanita pertama di AS yang berada di angkasa. Ia juga menjabat dalam komisi (1986, 2003) yang menyelidiki kecelakaan Space Shuttle Challenger dan Columbia. Pada 1989 ia menjadi guru besar fisika dan direktur Institut Luar Angkasa California di Universitas California, San Diego.
Valentina Tereshkova
Valentina Vladimirovna Tereshkova (bahasa Rusia: Валенти́на Влади́мировна Терешко́ва;) adalah seorang kosmonot wanita Uni Soviet yang merupakan wanita pertama di dunia yang terbang ke luar angkasa dengan menggunakan Vostok 6 pada tahun 1963. Valentina dilahirkan di Bolshoye Maslennikovo, sebuah desa kecil di Yaroslavl Oblast, Rusia pada 6 Maret 1937.
Dibanding Robot, Astronot Lebih Mampu Perbaiki Hubble
Teleskop ruang angkasa Hubble membutuhkan perawatan agar tetap bisa dipakai.
Astronot-astronot yang diterbangkan menggunakan pesawat ulang alik dianggap lebih mampu memperbaiki Teleskop Ruang Angkasa Hubble dibanding robot, demikian kesimpulan para ahli antariksa. Para ilmuwan yang tergabung dalam sebuah kepanitiaan ini memang diminta untuk mencari cara men-service Hubble yang memang butuh penggantian gyroscopes, baterai, dan beberapa instrumen lain.
Sebelumnya, pimpinan NASA Sean O’Keefe, sempat melontarkan ide pengiriman misi robotik untuk memperbaiki Hubble. Hal itu dipicu masalah keamanan setelah pengiriman astronot dirasa terlalu riskan menyusul kecelakaan pesawat ulang alik Columbia.
Mengenai kesimpulan para ilmuwan di atas, NASA berniat akan mempelajarinya, namun belum akan memberikan komentar apapun. "Misi service ulang alik adalah pilihan terbaik untuk memperpanjang umur teleskop Hubble yang telah mengabdi pada ilmu pengetahuan selama 14 tahun," kata Louis Lanzerotti, pimpinan panitia ahli.
Masalah keamanan
Seperti diberitakan sebelumnya, NASA menangguhkan misi untuk memperbaiki Hubble di bulan Januari karena mengkhawatirkan keselamatan para astronot yang dikirim. NASA takut peristiwa Columbia yang meledak saat memasuki atmosfer Bumi akan terulang lagi.
Namun karena desakan berbagai pihak terutama dari kalangan ilmu pengetahuan, pimpinan NASA mengusulkan sebuah misi tanpa awak, yang terdiri dari robot-robot, untuk men-service Hubble.
Akan tetapi menurut Dr Lanzerotti dan rekan-rekannya, rencana mengirimkan misi robotik itu lebih beresiko secara teknologi dan diragukan kemampuannya dalam memperbaiki Hubble.
Dalam konferensi pers hari Kamis kemarin (9/12) dia mengatakan, resiko mengirimkan astronot untuk memperbaiki teleskop ruang angkasa sama besarnya dengan mengirim mereka ke Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS).
Sejauh ini belum ada pesawat ulang alik yang diterbangkan sejak kecelakaan Columbia 1 Februari 2003 lalu yang menewaskan tujuh astronotnya. Penerbangan ulang alik, menurut NASA, paling cepat baru dilakukan bulan Mei tahun depan.
Kosmonot
Kosmonot adalah seorang antariksawan yang berasal dari Uni Soviet/Rusia atau Negara sahabat. Berbeda dengan seorang astronot yang berasal dari Amerika Serikat atau Negara sahabat.
Semenjak tahun 2003 dikenal pula istilah taikonot, antariksawan dari China. Kosmonot pertama adalah Yuri Gagarin.
Sebanyak 2,2% massa kadar tulang para astronot hilang setiap bulannya saat berada di luar angkasa. Para astronot dan kosmonot, menurut NASA, dalam periode empat hingga enam bulan di MIR mereka kehilangan massa kadar tulang mencapai 8,8 hingga 16,2%.
Demikian terungkap dalam publikasi Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang diterbitkan akhir pekan lalu. Publikasi itu didasrkan penelitian NASA terhadap para astronot Amerika Serikat (AS) dan kosmonot Rusia yang bekerjasama di stasiun penelitian luar angkasa MIR milik eks-negara Uni Soviet.
Sebagai perbandingan, wanita setelah masa menopause kehilangan massa kadar tulangnya sekitar 1,3% hingga 2 % dalam jangka waktu empat hingga enam bulan, bila mereka tidak menjalani terapi asupan zat kalsium tinggi.
Dalam laporannya, NASA mengemukakan, mereka menerapkan teknik "citra tomografi" yang mampu menyajikan gambar tiga dimensi sinar X (rongent), sehingga kandungan massa kadar tulang seseorang dapat terpantau secara jelas.
Teknik tersebut, dalam catatan NASA, memperlihatkan para astronot dan kosmonot rata-rata kehilangan massa kadar tulang sumsum mencapai 2,2 hingga 2,7 persen, sedangkan massa kadar tulang luar berkurang 1,6 hingga 1,7 persen masing-masing per bulannya
Selain itu, NASA mencatat, penelitian terhadap makhluk bertulang belakang minimal kehilangan massa kadar tulang sekitar 0,8 hingga 0,9 persen.
Para ahli di lembaga antariksa tersebut menilai, gravitasi bumi membuat otot dan massa kadar tulang manusia dan makhluk bertulang belakang cukup kuat bertahan, jika saja asupan kadar gizinya baik.
Oleh karena itu, setiap lembaga antariksa menerapkan aturan standar kesehatan yang sangat ketat terhadap para calon astronot/kosmonot. NASA dalam penelitian massa kadar tulang tersebut melibatkan pula tim ahli dari Universitas California San Fransisco dan kalangan kosmonot yang bertugas di stasiun luar angkasa MIR.
"Penelitian ini mengharapkan adanya tambahan kegiatan ilmiah dan sejumlah tolak ukur baru, terutama menyangkut hilangnya massa kadar tulang dan mineral dalam tubuh seseorang," demikian penjelasan NASA.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Roket ialah proyektil yang yang digerakkan dengan reaksi motor dan dapat bekerja di luar atmosfer. Sebagai bahan penggerak biasanya digunakkan bahan bakar kimia, serta oksigen yang gunanya membantu dalam pembakaran bahan bakarnya.
Satelit ialah benda langit kecil yang secara alamiah berputar sekeliling benda langit yang lebih besar (Planet-planet atau bintang) dan kedudukannya tertahan olah daya tarik benda yang lebih besar itu. Satelit itu berwarna kelam dan hanya dapat memantulkan cahaya. Semua planet mempunyai satu atau lebih satelit, kecuali Mercurius, venus dan Pluto.
Astronot adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada seorang antariksawan. Istilah ini juga kadang digunakan untuk merujuk secara spesifik kepada antariksawan yang berasal dari Amerika Serikat atau negara sahabat, berbeda dengan seorang kosmonot yang berasal dari Uni Soviet/Rusia atau negara sahabat. Seperti halnya Amerika Serikat dan Rusia, China mempunyai istilah untuk menyebut antariksawannya yaitu taikonot.
3.2 KRITIK DAN SARAN
Makalah ini kami akui jauh dari sempurna, Kami meminta segala saran dan kritik dari berbagai pihak demi menyempurnakan makalah ini. Mohon maaf atas segala kesalahan. Dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Foster, Bob. 2000. TERPADU FISIKA SMU JILID 2A Untuk kelas 2. Jakarta: Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2000. Fisika 2000 Jilid 2A untuk SMU Kelas 2. Jakarta: Erlangga.
Khalim, Abdul dkk. 2004. Sains FISIKA 1 SMP. Jakarta: PT Bumi Aksara
Tim Penulis Fisika. 2003. FISIKA SMU Kelas 2. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tim Penulis Ilmu Pengetahuan Populer. Astronomi dan Pengetahuan Ruang Angkasa. Grolier International, INC. PT.WIDYADARA.
www.google.com
Saturday, April 14, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment